Friday 2 December 2011

Perdarahan Trimester I


Pendarahan adalah salah satu kejadian yang menakutkan selama kehamilan. Perdarahan pada kehamilan adalah keadaan yang tidak normal dan  harus diwaspadai. Biasanya perdarahan ini terjadi pada awal masa kehamilan (trisemester pertama), tengah semester (trisemester kedua) atau bahkan pada masa kehamilan tua (trisemester ketiga).
Pendarahan disaat hamil memang perlu diwaspadai, terlebih disaat kehamilan pada trimester pertama, dimana keadaan janin yang sangat rentan atau belum kuat didalam rahim, kerap kali menimbulkan efek diatas, tentunya anda sebagai seorang ibu tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Mungkin beberapa dari anda pernah mengalami pendarahan pada trimester pertama dengan ditunjukan dengan titik atau bercak darah dari mulut rahim anda yang mungkin akan dikatakan wajar oleh para dokter kandungan, meskipun hampir tidak semuanya bisa dikatakan normal, karena hal ini juga bisa menjadi kemungkinan penyebab keguguran disaat kehamilan.
Pendarahan ini dapat bervariasi mulai dari jumlah yang sangat kecil (bintik-bintik), sampai pendarahan hebat dengan gumpalan dan kram perut . Pendarahan pada awal kehamilan tidak selalu normal, tapi hal ini sering terjadi hampir pada 30% kehamilan. Dan separuh dari wanita yang mengalami pendarahan pada awal kehamilan dapat tetap meneruskan kehamilannya dan melahirkan bayi yang sehat.

           Pendarahan dalam jumlah yang sangat sedikit / bintik-bintik pada awal kehamilan bisa merupakan hal yang normal yang disebut sebagai pendarahan karena implantasi embrio pada dinding rahim yang menyebabkan dinding rahim melepaskan sejumlah kecil darah biasanya terjadi sekitar kehamilan minggu ke 7-9 dan hanya terjadi satu atau dua hari saja.
Ada berbagai kemungkinan beberapa penyebab timbul nya pendarahan diatas, yang antara lain:
1)       Terlalu lelah dalam bekerja
2)       Model pakaian kerja anda yang terlalu ketat.
3)       Mengangkat beban yang terlalu berat.
5)       Aktivitas yang berlebihan. Hal ini karena servik mengandung lebih banyak mengandung pembuluh darah dan pelebaran pembuluh darah selama kehamilan.
Perdarahan pada trimester pertama tidak selalu berarti ada masalah. Penyebab yang tidak berbahaya misalnya:

1. Melekatnya sel telur yang sudah dibuahi ke dinding rahim. Hal ini normal pada kehamilan. Jumlah darah yang keluar sangat sedikit.
2. Perubahan hormon: Keluar flek yang disebabkan oleh perubahan hormon saat hamil. Biasanya terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan, tetapi pada sebagian wanita dapat menetap sampai akhir kehamilan.
 Penyebab lain yang lebih serius pada trimester pertama yaitu:
1. Keguguran/ abortus: Perdarahan vagina merupakan tanda awal keguguran, disertai dengan nyeri perut.
a. Abortus Iminen
­Perdarahan minimal dengan nyeri/tidak, uterus sesuai dengan umur kehamilan, servik belum membuka.
­            Test hamil : positif
­            USG : Produk kehamilan dalam betas normal
b. Abortus Insipien
­Perdarahan dengan gumpalan darah, nyeri lebih kuat , servik terbuka den teraba ketuban, hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri.
c. Abortus Inkomplit
­Perdarahan hebat sering menyebabkan syok, perdarahan disease gumpalan darah den jaringan konsepsi, servik terbuka, sebagian basil konsepsi masih tertinggal dalam kavum uteri.
d. Abortus Kompiit
­Perdarahan den nyeri minimal, seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan, ukuran uterus dalam bates normal.
e. Missed Abortion
­                        Perdarahan minimal, sering didahului oleh tanda abortus iminen yang kemudian
menghilang spontan, tanda den gejala laumil menghilang.
­USG : Hasil konsepsi masih dalam uterus namun tak ada tanda kelangsungan hidupnya
 Servik tertutup

2. Blighted ovum
Yaitu kehamilan yang tidak berkembang. Walaupun dari pemeriksaan ultrasonografi (USG) terlihat tanda-tanda kehamilan di dalam rahim, namun embrio gagal berkembang sebagaimana mestinya.



3. Kehamilan ektopik
 Sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim. Yang tersering adalah menempel di Tuba Falopii, sehingga tidak dapat berkembang karena kekurangan nutrisi. Tandanya antara lain nyeri perut dan perdarahan. Perdarahan akibat kehamilan ektopik sangat berbahaya karena bisa mengancam nyawa ibu.

4. Kehamilan mola atau kehamilan anggur
Pada keadaan ini, plasenta tidak terbentuk secara normal. Pada pemeriksaan USG dapat terlihat bukan janin yang berkembang, tetapi jaringan abnormal.
Flek saat Hamil
            Keluar flek (bercak darah) dari vagina tentu membuat seorang ibu hamil cemas dan bertanya-tanya, apalagi bila baru pertama kali mengalaminya. Apakah flek tersebut adalah hal yang biasa saja? Ataukah sebuah tanda bahaya?
            Keluar flek (disebut juga spotting) adalah perdarahan ringan yang bisa terjadi kapan saja pada saat hamil, terutama pada trimester pertama. Sekitar 20% wanita hamil mengalami spotting pada trimester pertama. Hal ini bisa jadi merupakan bagian alami dari kehamilan, namun perlu dipastikan dahulu bahwa tidak terjadi komplikasi.
            Jumlah darah yang keluar membedakan antara flek dengan perdarahan. Keluar flek adalah keluarnya sedikit bercak darah dari vagina berwarna merah atau kecoklatan, yang bisa jadi tidak sampai mengotori celana dalam. Sedangkan perdarahan jumlahnya lebih banyak daripada flek, dan mengotori celana dalam. Perdarahan jelas lebih serius daripada flek.
Bagaimana membedakan keluar flek yang normal dan yang berbahaya? Jawabannya tergantung dari kapan terjadinya, jumlah darah yang keluar, lamanya, dan gejala lain (misalnya nyeri perut, keluarnya gumpalan darah atau jaringan, pingsan, lemas, demam).Flek darah yang dianggap normal adalah bila terjadi pada trimester pertama, jumlahnya sedikit dan tidak berlangsung lama (kurang dari 1 hari), serta tidak ada gejala lain.
Bagi anda yang mengalami pendarahan disaat hamil, usahakan agar anda langsung beristirahat dan menghindari melakukan kegiatan apapun, konsumsi secara teratur obat penguat kandungan, dan segeralah anda memeriksakan hal ini ke dokter.

Anda perlu langsung pergi ke Unit Gawat Darurat (UGD) di rumah sakit jika mengalami tanda-tanda bahaya di bawah ini:

1. Perdarahan yang banyak, atau nyeri perut dan kontraksi yang hebat
2. Keluar flek atau perdarahan yang sudah berlangsung lebih dari 24 jam, dan Anda tidak dapat menghubungi dokter
3. Pingsan, atau merasa sangat pusing dan lemas
4. Perdarahan yang disertai demam di atas 38,5oC

         Mencegah terjacinya flek atau perdarahan dengan rajin kontrol ke dokter/bidan sejak awal kehamilan sehingga bisa mendeteksi dini adanya kelainan. Hindari rokok dan narkoba karena merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan saat hamil, sekaligus juga tidak baik bagi kesehatan Anda secara umum. Nah, apabila Anda mengalami keluar flek saat hamil, tenangkan diri Anda, sekaligus tetap waspada terhadap adanya tanda-tanda bahaya di atas.
*Daftar Pustaka:
Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com

1 comment:

  1. https://mymiracle2108.blogspot.co.id/2012/11/kehamilan-yang-berakhir-dengan-keguguran.html?showComment=1506504501668

    ReplyDelete