Tuesday 6 December 2011

Tanda Bahaya Kehamilan


Lima belas hingga dua puluh diantara ibu hamil mengalami gangguan pada kehamilan. Tanda bahaya kehamilan apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyababkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003). Ketidakpahaman masyarakat dan rendahnya sosial ekonomi merupakan kendala utama keterlambatan memeriksakan diri (Manuaba, 1998). Deteksi dini sangat menentukan kesejahteraan ibu dan janin.
                                    Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang
mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama
kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu. Tanda bahaya pada kehamilan menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnnya dalam keadaan bahaya.      
Enam tanda bahaya kehamilan selama periode antenatal menurut
Pusdiknakes (2003) :

a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Masalah penglihatan
d. Bengkak pada muka atau tangan
e. Nyeri abdomen yang hebat
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Penjabaran :
a. Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan, persalinan dan nifas sering merupakan tanda bahaya yang dapat berakibat kematian ibu dan atau janin.
Ø  Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan dapat disebabkan oleh keguguran atau keguguran yang mengancam. Ibu harus segera meminta pertolongan bidan atau dokter. Janin mungkin masih dapat diselamatkan. Bila janin tak dapat diselamatkan, ibu perlu mendapat pertolongan agar kesehatannya terjaga
Ø  Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang hebat, pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan, merupakan keadaan sangat berbahaya. Kehidupan ibu terancam, ia harus langsung di bawa ke rumah sakit untuk diselamatkan jiwanya.
Ø  Perdarahan kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera mendapat pertolongan di rumah sakit.
Ø  Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah melahirkan, sangat berbahaya dan merupakan penyebab kematian ibu paling sering. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera ditolong untuk penyelamatan jiwanya.
Ø  Perdarahan pada masa nifas (dalam 42 hari setelah melahirkan) yang berlangsung terus menerus, disertai bau tak sedap dan demam, juga merupakan tanda bahaya. Ibu harus segera di bawa ke rumah sakit.
            b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut , ibu hamil mungkin menemukan bahwa penglihatannya kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat adalah gejala pre-eklamsia.
c. Gangguan penglihatan.
Gangguan penglihatan seperti pandangan ganda, pandangan kabur, buram, atau ada titik mata yang terasa silau jika memandang sesuatu.
d. Bengkak pada tangan dan wajah
Sedikit bengkak pada tangan atau wajah, apalagi bila disertai tekanan darah tinggi dan sakit kepala (pusing), sangat berbahaya. Bila keadaan ini dibiarkan maka ibu dapat mengalami kejang-kejang. Keadaan ini disebut keracunan kehamilan atau eklamsi.
e. Nyeri abdomen yang hebat.
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti appendiktis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term, infeksi saluran kemih, atau infeksi lainnya.
f. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam).
Ibu mulai merasakan gerakan janin selama bulan ke-5 atu ke-6. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalm 1 jam jika ibu berbaring atau istirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

                        Bila ada tanda bahaya, ibu perlu mendapat pertolongan segera di rumah sakit. Gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Karena itu, tiap ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu mengetahui dan mengenali tanda bahaya. Tujuannya, agar dapat segera mencari pertolongan ke bidan, dokter, atau langsung ke rumah sakit, untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya.

Sumber :
Manuaba, 1998. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.
               Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
      Buku Kesehatan Ibu dan Anak
Prawiroharjo Sarwono, 2006.Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
         Penerbit Yayasan Bina Pustaka, Jakarta

No comments:

Post a Comment