Monday, 12 December 2011

Perdarahan Trimester III


   Perdarahan trimester III atau perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu sampai bayi dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang tapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri. Jenis-jenis perdarahan trimester III meliputi; plasenta previa, solusio plasenta,

a.             Pasenta Previa
      Plasenta previa adalah  keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internal). Normalnya adalah pada dinding depan atau dinding belakang rahim di daerah fundus uteri.
§  Etiologi
Disamping masih banyak penyebab plasenta previa yang belum diketahui atau belum jelas, bermacam-macam teori dan faktor dikemukakan sebagai etiologinya. Diantaranya yaitu; endometrium yang inferior, chorion leave yang presisten, dan korpus luteum yang beraksi lambat
                           Faktor-faktor etiologis
1)      umur dan paritas
-          Pada primigravida, umur diatas 35 tahun lebih sering daripada umur di bawah 25 tahun
-          Lebih sering pada paritas tinggi daripada paritas rendah
-          Di Indonesia, menurut Toha, plasenta previa banyak dijumpai pada umur muda dan paritas kecil. Hal ini disebabkan banyak wanita Indonesia menikah pada usia muda dimana endometrium masih belum matang (inferior)
2)      hipoplasia endometrium: bila kawin dan hamil pada umur muda
3)      endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi kuretase, dan manual plasenta
4)      korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi
5)      Tumor-tumor, seperti mioma uteri dan polip endometrium
6)      Kadang-kadang pada malnutrisi
§  Klasifikasi
      Klasifikasi tidak didasarkan pada anatomi, melainkan pada keadaan fisiologis yang berubah setiap waktu.
1)      plasenta previa totalis : seluruh ostium ditutupi plasenta
2)      plasenta previa lateralis : hanya sebagian dari ostium ditutupi plasenta
3)      plasenta previa marginalis : hanya pada pinggir ostium terdapat jaringan plasenta
§  Tanda dan Gejala
1)      Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi kapan saja dan dimana saja
2)      Perdarahannya berulang
3)      Warna perdarahan merah segar
4)      Bagian terendah janin sangat tinggi
5)      Adanya anemia dan shock yang sesuai dengan keluarnya darah
6)      His biasanya tidak ada
7)      Denyut jantung janin ada
8)      Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
9)      Sering disertai kelainan letak.
§  Bahaya untuk ibu
1)      perdarahan yang hebat
2)      infeksi-sepsis
3)      emboli udara (jarang)
§  Bahaya untuk anak
1)      hypoxia
2)      perdarahan dan shock

b.            Solusio Plasenta/ Abruptio Plasenta
Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta yang normal implantasinya setelah minggu ke 22 kehamilan.
§  Etiologi
Sebab primer solusio plasenta belum jelas diketahui, tapi diduga bahwa hal-hal tersebut di bawah dapat menyebabkannya :
1)      hipertensi essentialis atau preeklamsi
2)      tali pusat yang pendek
3)      trauma
4)      tekanan oleh rahim yang membesar pada vena cava inferior
5)      uterus yang sangat mengecil (hydramnion, gemelli)
Disamping itu ada pengaruh:
1)      usia lanjut
2)      multiparitas
3)      defisiensi ac. Follicum
Solutio plasenta dimulai dengan perdarahan dalam decidua basalis, terjadilah hematoma dalam decidua yang mengangkat lapisan-lapisan di atasnya. Hematom ini makin lama makin besar, hingga makin lama makin besar bagiam plasenta yang terlepas dan tidak berfungi. Akhirnya hematom mencapai pinggir plasenta dan mengalir ke luar antara selaput janin dan dinding rahim (perdarahan nampak).
Perdarahan tidak nampak/tersembunyi jika darah berkumpul di belakang plasenta (hematom retroplacentair) atau masuk ke ruang amnion
§  Klasifikasi
Menurut derajat lepasnya plasenta
1)      solusio plasenta parsialis : bila hanya sebagian saja plasenta terlepasdari tempat perlekatannya
2)      solusio plasenta totalis (komplit) : bila seluruh plasenta sudah terlepas dari tempat perlekatannya.
§  Tanda dan Gejala
1)      perdarahan yang disertai nyeri
2)      Perdarahan tidak berulang
3)      warna perdarahan merah coklat
4)      adanya anemia dan shock yang tidak sesuai dengan keluarnya darah
5)      His ada
6)      bunyi jantung janin biasanya tidak ada
7)      penurunan kepala dapat masuk pintu atas panggul
8)      tidak berhubungan dengan presentasi
9)      anemia dan shock, beratnya anemi dan shock tidak sesuai dengan banyaknya darah yang keluar
10)  rahim keras seperti papan dan nyeri dipegang
11)  fundus uteri makin lama makin naik
12)  Sering ada proteinuria karena disertai toxaemia
c.             Ruptur Uteri/ Robekan Rahim
         Ruptur Uteri adalah robekan atau diskontinuita dinding rahim akibat dilampauinya daya regang miomentrium
§  Etiologis
1)      riwayat pembedahan terhadap fundus atau korpus uterus
2)      induksi dengan oksitosin yang sembarangan atau persalinan yang lama
3)      presentasi abnormal ( terutama terjadi penipisan pada segmen bawah uterus )
( Helen, 2001)
§  Klasifikasi
Menurut etiologinya
a)      Spontan
-          Karena dinding rahim lemah seperti pada luka SC, luka miomenukleasi, hipoplasia uteri. Mungkin juga karena curretage, pelepasan plasenta manuil atau abortus.
-          Dinding rahim baik, tapi ruptura tapi rupture terjadi karena bagian depan tidak maju, misalnya pada panggul sempit, kelainan letak.
-          Campuran
b)      Violenta/ traumatika
-          karena trauma, kecelakaan
-          karena pertolongan versi dan ekstrasi, ekspresi
§  Tanda dan gejala

Tanda dan gejala ruptur uteri dapat terjadi secara dramatis atau tenang.
1)   Dramatis
-     Nyeri tajam, yang sangat pada abdomen bawah saat kontraksi hebat memuncak, penghentian kontraksi uterus disertai hilangnya rasa nyeri
-     Perdarahan vagina ( dalam jumlah sedikit atau hemoragi )
-     Terdapat tanda dan gejala syok, denyut nadi meningkat, tekanan darah menurun dan nafas pendek ( sesak )
-     Bagian presentasi dapat digerakkan diatas rongga panggul
-     Gerakan janin dapat menjadi kuat dan kemudian menurun menjadi tidak ada gerakan dan DJJ sama sekali atau DJJ masih didengar
-     Lingkar uterus dan kepadatannya ( kontraksi ) dapat dirasakan disamping janin ( janin seperti berada diluar uterus ).
2)   Tenang
-     Kemungkinan terjadi muntah
-     Nyeri tekan meningkat diseluruh abdomen
-     Nyeri berat pada suprapubis
-     Kontraksi uterus hipotonik
-     Perkembangan persalinan menurun
-     Perasaan ingin pingsan
-     Hematuri ( kadang-kadang kencing darah )
-     Perdarahan vagina ( kadang-kadang )
-     Tanda-tanda syok progresif

Sumber :
Mohtar, Rustam.1998.SioipsisObstertri.Jakarta:EGC
Bagian Obstetri Ginekologi FK Universitas Pajajaran Bandung. 1984. Obstetri Patologi.Bandung:ELSTAR

No comments:

Post a Comment