Sunday 19 February 2012

Vasektomi

Kontrasepsi mantap pria atau vasektomi merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anastesi umum.
Tetapi diseluruh dunia, kontap pria masih merupakan metode yang “terabaikan” dan kurang mendapat perhatian, baik dari pihak pria/suami maupun petugas medis keluarga Berencana.
Di masa lalu hal tersebut disalahkan pada sikap pihak pria/suami yaitu :
1.      Pria lebih tertarik untuk menunjukkan kejantanannya daripada ikut bertanggungjawab dalam perencanaan keluarganya.
2.      Pria takut bahwa tindakan kontap pria akan “melukai” kehidupan seksnya.
3.      Menyamakan tindakan kontap pria dengan pengebirian (kastrasi).
Disamping itu sebab-sebab lain yang mungkin menyebabkan kontap pria kurang mendapat minat yaitu :
a.       Tersedianya metode kontrasepsi baru lain.
b.      Prosedur-prosedur baru yang membuat kontap wanita menjadi lebih aman dan lebih mudah dikerjakan dibandingkan sebelumnya (meskipun masih tetap lebih kompleks daripada kontap pria).
c.       Minat yang kurang dari petugas Keluarga Berencana, yang umumnya terlatih dalam bidang kesehatan ibu dan anak.
d.      Angka perceraian yang meningkat.
Sekarang, setelah penelitian-penelitian menunjukkan bahwa tidak ada efek buruk pada pria terhadap kegairahan seksual, kemampuan ereksi atau ejakulasi setelah menjalani kontap pria, lebih banyak  perhatian diberikan kepada metode ini. Bahkan sekarang untuk mengurangi rasa takut pihak pria akan tindakan operasi yang selalu dihubungkan dengan pisau operasi, telah diembangkan metode Vasektomi Tanpa Pisau (VTP).
Saat ini meskipun telah tersedia fasilitas untuk tindakan reversal/pemulihan kembali /reanastomosis/rekanalisasi vas deferens (seperti juga pada kontap wanita), kontap pria atau vasektomi dianggap sebagai suatu metode yang permanen dan keberhasilan reversibilitas tidak dapat dijamin sepenuhnya. Hal ini sangat penting untuk dikemukakan kepada calon akseptor pada saat konseling

EFEK SAMPING, KOMPLIKASI KONTAP PRIA DAN PENANGANANNYA
A.    Komplikasi Minor
a.       Ecchymosis, terjadi pada 2-65%.
Penyebabnya : pecahnya pembuluh darah kecil subkutan sehingga terjadi perembesan darah dibawah kulit. Tidak memerlukan terapi, dan akan hilang sendiri dalam 1-2 minggu post operarif.
b.      Pembengkakan (0,8-67%)
c.       Rasa sakit/rasa tidak enak.
Terapi untuk butir b dan c :
1)      Kompres es
2)      Analgetika/NSAID
3)      Penunjang skrotum
B.     Komplikasi Mayor :
1.      Hematoma
a.       Insiden < 1 %
b.      Terjadi pembentukan massa bekuan darah dalam kantung skrotum yang berasal dari pembuluh darah yang pecah.
c.       Pencegahan : hemostasis yang baik selam operasi.
d.      Pengobatan :
1)      Hematoma kecil : kompres es, istirahat beberapa hari.
2)      Hematoma besar : membuka kembali skrotum, ikat pembuluh darah dilakukan drainase.

2.       Infeksi
a.       Jarang terjadi, hanya kira-kira pada kurang adari 2 %
b.      Infeksi dapat terjadi pada beberapa tempat :
1)      Insisi
2)      Vas deverens
3)      Epididimis, menyebabkan epididimitis
4)      Testis, menyebabkan orchitis


3.      Sperm Granuloma
a.       Granuloma adalah satu abses non bacterial, yang terdiri dari spermatozoa, sel-sel epitel dan limfosit, dan merupakan suatu respon inflamatoir terhadap spermatozoa yang merembes ke dalam jaringan sekitarnya.
b.      Insiden sperma granuloma : 0,1-3%
c.       Penyebab dari timbulnya sperma granuloma : merembesnya atau bocornya spermatozoa ke dalam jaringan sekitarnya, yang disebabkan oleh :
1)      Absorbs dari benang jahitan sebelum terbentuk jaringan parut.
2)      Oklusi yang tidak adekuat dari vas deverens selama operasi.
3)      Ikatan jahitan terlalu keras sehingga memotong vas deverens.
4)      Tekanan yang meninggi di belakang ujung vas deverens yang dipotong.
5)      Infeksi vas deverens sehinnga timbul nekrosisi jaringan
d.      Diagnosa sperma granuloma
Rasa sakit yang tiba-tiba dan pembengkakan pada lokasi operasi setelah 1-2 minggu, sedangkan sebelumnya sama sekali asimtomatik.
e.       Terapi sperma granuloma
1)      Umumnya granuloma yang kecil akan menghilang sendiri, atau dapat dilakukan kompres es, istirahat dan pemberian NSAID.
2)      Bila granuloma besar dan sangat sakit, harus dilakukan eksisi. Hanya saja, eksisi 1 granuloma tidak menjamin bahwa tidak akan terjadi suatu granuloma lainnya.
f.       Efek samping sperma granuloma
1)      Bisa menyebabkan rekanalisasi vas deverens, karena terbentuknya saluran-saluran di dalam granulomanya.
2)      Granuloma epididimal dapat mencegah keberhasilan reversal/pemulihan kembali kontap pria.
4.      Komplikasi lain-lain
Sangat jarang terjadi (<1%):
1)      Perlekatan vaskutaneous.
2)      Hydrocele
3)      Fistulavaskutaneous
C.     Efek Sistemik dari Kontap Pria
1)      Tidak ditemukan efek sistemik dari prosedur kontap pria.
Fungsi kelenjar prostat, seminal vesicles dan kelenjar-kelenjar uretra tidak mengalami perubahan sebagai akibat dari kontap pria, karena fungsi mereka ditentukan oleh kadar androgen di dalam darah (yang tidak berubah karena kontap pria).
2)      Tidak ditemukan efek kontap pria terhadap timbulnya penyakit jantung, karsinoma, penyakit paru-paru, saraf, gastrointestinal, dan endokrin.
D.    Efek Kontap Pria pada Fungsi Testis dan Hormon Pria
1)      Kontap pria tidak menimbulkan efek pada fungsi testis dan spermatogenesis berlangsung seperti biasa.
2)      Juga tidak ditemukan perubahan dalam hormon gonadotropin hipofisis (FSH-LH) atau testosterone, yang semuanya masih berada dalam batas normal.
E.     Antibodi Spermatozoa
1)      Pada kurang lebih ½ - 2/3 dari pria yang menjalani kontap pria, timbul antibodi terhadap spermatozoa, yang merupakan suatu respon dari system imunologi tubuh. Antibodi tersebut menghambat aktivitas spermatozoa dengan berbagai cara, tetapi sampai saat ini belum ada bukti-bukti bahwa antibodi tersebut menimbulkan efek buruk atau menambah resiko terkena penyakit.
2)      Spermatozoa umumnya terisolir dari system imunologi oleh sel-sel barier. Bila barier tersebut hilang, spermatozoa akan merembes ke jaringan sekitarnya, kemudian antigen yang ada di spermatozoa memicu pembentukan antibody. Karena spermatozoa tidak/belum dibentuk sampai pubertas, maka  tubuh menganggap spermatozoa yang diproduksi kemudian hari sebagai suatu benda asing.
3)      Secara umum terdapat dua macam reaksi imunologi:
a.       Humoral imunitas
Timbul antibody 5-10 hari setelah masuknya benda asing ke dalam tubuh.
b.      Cell-mediated immunitas
Merupakan ssuatu hipersensitifitas yang segera atau yang tertunda, yang melibatkan sel-sel khusus yang disebut T-lympocytes, yang akan ikut serta dalam reaksi dalam antigen.
F.      Efek Psikologis dari Kontap Pria
1)      Prosedur kontap pria hanya menimbulkan efek lokal yaitu oklusi vas deferens, dan tidak akan menimbulkan perubahan fungsi psiko seksual yang normal.
2)      Problem psikologis terjadi pada kurang dari 1-5% dari akseptor kontap pria, dengan keluhan rasa takut yang timbul setelah kontap pria, yang meliputi:
a.       Rasa takut “trauma” tubuh
a)      Berkurangnya kekuatan fisik tubuh
b)      Rasa lelah
c)      Insomnia, sakit kepala, depresi
d)     Berat badan menurun
b.      Rasa takut “trauma” seks
a)      Libido menurun
b)      Dispareunia
c)      Tetapi sampai sekarang belum ada bukti ilmiah bahwa kontap pria mempengaruhi kemampuan seksual. Bahkan di negara maju, dilaporkan pada 44-73,1% pria yang menjalani kontap pria didapatkan adanya peningkatan gairah seksual, yang dihubungkan dengan hilangnya rasa cemas akan menghamili pasangannya.
d)     Umur mungkin merupakan factor penting dalam kehidupan/ tingkah laku seksual, dengan meningkatnya umur keinginan seksualn dan frekuensi senggama akan berkurang
c.       Rasa takut “trauma” keluarga
a)      Rasa takut akan kehilangan anak, terutama di daerah/ negara dengan mortalitas anak yang tinggi
b)      Beberapa peneliti menemukan bahwa pasangan suami-istri yang kehilangan anak, menunjukkan kecemasan (anxietas) yang lebih tinggi setelah tindakan kontap pria.
c)      Dari pihak istri, umumnya tidak ada perubahan dalam kenikmatan seksual bahkan pada sebagian istri gairah seksualnya bertambah, arena tidak kuatir lagi akan hamil.
d.      Rasa takut “trauma” moral
Adanya konflik yang berhubungan dengan agama, kebudayaan, atau ketakutan bahwa pra yang telah menjalani kontap-pria akan melakukan perbuatan-perbuatan serong/penyelewengan.
e.       Rasa takut “trauma” kelompok atau golongan
Pengaruh, kekuasaan atau kedudukan yang menurun di dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut kelompok/golongan keagamaan, sosio-ekonomi atau ethnic.
G.    Reversal/Pemulihan Kembali Kontap Pria= Vaso-Vasotomi
Alasan-alasan untuk reversal/pemulihan kontap pria umumnya adalah :
1)      Menikah lagi setelah bercerai atau kematian istri
2)      Kematian seorang anak atau lebih
3)      Keinginan untuk memiliki anak lagi
4)      Problem psikologis yag disebabkan oleh tindakan kontap pria
H.    Pembedahan untuk reversal
1)      Bedah konvensional = bedah makro
a.       Hanya memakai alat-alat pembesar sederhana seperti kaca pembesar atau loupe (membesarkan 2-4 kali)
b.      Angka kehamilan tertinggi pernah dilaporkan adalah sebesar 85%, umumnya 35-65%
c.       Bila penyambungan vas deferens tidak tepat, dapat menyebabkan terjadinya kebocoran spermatozoa dan obstruksi, sehingga jumlah spermatozoa menurun pada analisa spermatozoa
d.      Alat stent/splint yang dipakai dapat merusak lapisan-lapisan vas deferen
e.       Alat stent/splint meninggalkan suatu lubang didalam vas deferen, sehingga bakteri dapat masuk dan spermatozoa dapat mengalir keluar
f.       Waktu operasi yang diperlukan kira-kira setengah dari waktu operasi bedah mikro, sehingga mengurangi anestesi dan biaya
g.      Menggunakan peralatan bedah standar
2)      Bedah mikro
a.       Memakai mikroskop operasi yang dapat membesarkan sampai 16-40 kali.
b.      Angka kehamilan tertinggi yang pernah dilaporkan adalah sebesar 79%, umumnya antara 45-75%.
c.       Penyambungan mukosa vas deferen dapat lebih tepat
d.      Memungkinkan eksplorasi dari bagian vas deferen dan epididimis yang berkelok-kelok untuk menemukan spermatozoa dalam cairan semen.
e.       Lebih memudahkan penyambungan kembali vas deferen dan epididimis, bila diperlukan.
f.       Memerlukan latihan yang ekstensif dan sering.
g.      Biaya mahal dan perawatan peralatan lebih sukar.
I.       Teknik Vas Anastomosis = Vaso-Vasostomi
a.       End – to – end
b.      Side – to – side
c.       Vas – to – vas
d.      Vas – to – eididimis
J.       Efek samping Vaso-Vasostomi
a.       Rasa tidak enak/sakit
b.      Hematoma pada <10%
c.       Efek dari anestesi pada <10%
K.    Perawatan post Operatif Vaso-Vasostomi
a.       Istirahat 3-7 hari
b.      Memakai suatu penunjang skrotum selama 2-4 minggu
c.       Abstinens dari senggama selama 10 hari – 4 minggu
d.      Analisa semen setelah 3 minggu, sampai 3 bulan post operatif
L.     Efektifitas Vaso-vasostomi
a.       Keberhasilan anatomis : 67-100% (ditemukan kembali spermatozoa dalam ajakulat)
b.      Keberhasilan fungsional : 16-85% (terjadinya kehamilan pada istri)
M.   Problem pada Vaso-vasostomi
a.       Sebab-sebab kegagalan anatomis :
1)      Spermatik granuloma
2)      Obstruksi di dalam bagian proksimal vas deferen atau epididimis
3)      Tidak tepatnya penyambungan lumen pada vas deferen bagian proksimal dan distal
4)      Kontap pia dilakukan pada bagian vas deferen yang berkelok-kelok, dan tidak pada bagian vas deferen yang lurus
5)      Segmen vas deferen yang dibuang terlalu besar/panjang
b.      Kemungkinan sebab-sebab kegagalan fungsional :
1)      Perubahan-perubahan epididimis dan testis
2)      Trauma pada system saraf simpatis
3)      Kualitas semen pra kontap pria yang rendah
4)      Fertilitas istri yang rendah
5)      Sperma aglutinating dan imubilizing antibodist

Disamping tindakan reversal melalui pembedahan, sebenarnya masih ada 2 cara pendekatan lain untuk menjamin reversibilitas kontap pria yaitu:
1.      Penyimpanan semen yang dibekukan (frozen semen storage)
2.      Vas occlusive defices.

No comments:

Post a Comment