Friday 10 February 2012

Perubagan dan Adaptasi Fisiologi Psikologi Ibu Hamil trimester 3

  1. PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI
    1. UTERUS
               
    Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk uterus seperti buah alpukat agak gepeng. Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis, apakah wanita tersebut hamil fisiologik, hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya.
                Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosssus xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhanjanin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.
                Pada trimester III , istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
    2. SERVIKS UTERI
               
    Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah.                                                                                        Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan.
            Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.
3. VAGINA DAN VULVA
           
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut menigkat.
Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan/persalinan maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
4. MAMMAE
        
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
5. SIRKULASI DARAH
        
Volume darah akan bertambah banyak ± 25% pada puncak usia kehamilan 32 minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi ± 120 g/L. Pada minggu ke-32, wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar daripada wanita tersebut ketika tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat (± 10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.
         Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan meningkat ± 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah jantung tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi frekuensi denyut jantung meningkat ± 15%. Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah.
         Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena tungkai terutama terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari uterus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena kava. Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan.
         Aliran darah melalui kapiler kulit dan membran mukosa meningkat hingga mencapai maksimum 500 ml/menit pada minggu ke-36. Peningkatan aliran darah pada kulit disebabkan oleh vasodilatasi ferifer. Hal ini menerangkan mengapa wanita “merasa panas” mudah berkeringat, sering berkeringat banyak dan mengeluh kongesti hidung.
         Gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein, albumin, dan gamma globulin baru meningkat perlahan-lahan pada akhir kehamilan, sedangkan beta globulin dan bagian-bagian fibrinogen terus meningkat. LED pada umumnya meningkat sampai 4x sehingga dalam kehamilan tidak dapat dipakai sebagai ukuran.
6. SISTEM RESPIRASI
        
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat menyebabkan pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan lanjut, kerangka iga bawah melebar keluar sedikit dan mungkin tidak kembali pada keadaan sebelum hamil, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi wanita yang memperhatikan penampilan badannya.
7. TRAKTUS DIGESTIVUS
        
Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Spinkter esopagus bawah relaksasi, sehingga dapat terjadi regorgitasi isi lambung yang menyebabkan rasa terbakar di dada (heathburn). Sekresi isi lambung berkurang dan makanan lebih lama berada di lambung. Otot-otot usus relaks dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat menyebabkan konstipasi, merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.
8. TRAKTUS URINARIUS
        
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali. Disamping itu, terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69%. Reabsorbsi tubulus tidak berubah, sehingga produk-produk eksresi seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam folik lebih banyak yang dikeluarkan.
9. METABOLISME DALAM KEHAMILAN
        
BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada trimester III.
Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian tenaganya.
         Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium untuk pembentukan tulang-tulangnya dan hal ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan telah mengandung 1,5-2,5 gr kalsium. Diperkirakan 0,2-0,7 gr kalsium tertahan dalam badan untuk keperluan semasa hamil. Ini kiranya telah cukup untuk pertumbuhan janin tanpa mengganggu kalsium ibu. Kadar kalsium dalam serum memang lebih rendah, mungkin oleh karena adanya hidremia, akan tetapi kadar kalsium tersebut masih cukup tinggi hingga dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya kejang tetani.
         Segera setelah haid terlambat, kadar enzim diamino-oksidase (histamine) meningkat dari 3-6 satuan dalam masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 16 minggu. Kadar ini mencapai puncaknya sampai 400-500 satuan pada kehamilan 16 minggu dan seterusnya sampai akhir kehamilan.Pinosinase adalah enzim yang dapat membuat oksitosin tidak aktif. Pinosinase ditemukan banyak sekali di dalam darah ibu pada kehamilan 14-38 minggu.
         Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi, fetus placenta dan liquor.
v   Perubahan-perubahan  yang secara langsung terasa pada ibu hamil antara lain :
·               Rasa lelah yang berlebihan pada punggung, bayi yang tumbuh semakin besar dan beratnya mengarah kedepan membuat punggung berusaha menyeimbangkan posisi tubuh, hal ini menyebabkan punggung yang cepat lelah oleh sebab itulah orang yang hamil tua tidak tahan berjalan terlalu jauh. Berdiri dan duduk dengan menyandar akan terasa lebih enteng. Minta pada pasangan untuk memijat otot  yang kaku.
·               Bengkak pada mata kaki atau betis, dapat mengganggu bagi sebagian wanita, rahim yang besar akan  menekan pembuluh darah utama dari bagian bawah tubuh ke atas tubuh, menyebabkan darah yang mau mengalir dari bagian bawah menjadi terhambat. Darah yang terhambat berakibat wajah dan juga kelopak mata membengkak, akan mudah terlihat didepan cermin pada pagi hari setelah bangun.
·               Napas menjadi lebih pendek, ukuran bayi yang semakin besar didalam rahim akan menekan daerah diafragma (otot dibawah paru-paru) menyebabkan aliran napas agak berat, sehingga secara otomatis tubuh akan meresponsnya dengan napas yang lebih pendek. Duduk dengan posisi yang menyenangkan anda, tidur menyamping dan juga olahraga aerobik ringan bisa meringankan. Karena kondisi kandungan setiap wanita berbeda-beda, maka mintalah nasehat dokter untuk kondisi anda sekarang olahraga ringan jenis seperti apa yang masih boleh dilakukan. Apakah aerobik barbel ringan atau hanya sekedar yoga dengan posisi tertentu. (yoga untuk kehamilan akan segera dibahas juga disini).
·               Panas di perut bagian atas, ini terjadi karena asam lambung meningkat, penyebabnya adalah perubahan hormon dalam tubuh ibu hamil. Minum lebih banyak air dan makanlah dengan porsi yang lebih sedikit tapi frekuensinya lebih banyak
·               Varises di wajah dan kaki, arti lain varises adalah pelebaran pembuluh darah yang pada seorang wanita hamil terjadi di daerah wajah, leher, lengan dan kaki terutama di betis. Apalagi bagi anda yang punya warna kulit yang lebih putih, akan sangat jelas urat-urat halus berwarna merah kebiru-biruan. Pelebaran pembuluh darah bisa juga terjadi di daerah anus sehingga menyebabkan wasir. Makanlah makanan yang banyak mengadung serat seperti sayur-sayuran bayam, sawi, daun pepaya dan kol.  Hindari mengeden (mendorong sekuat tenaga sambil menahan napas) saat buang air besar karena dengan anda mengeden, volume darah dalam jumlah besar akan menuju pembuluh darah sekitar anus
·               Stretch mark, yakni garis-garis putih dan parut pada daerah perut, bisa juga terjadi di dada, bokong, paha dan lengan atas. Walaupun stretch mark tidak dapat dihindarkan tetapi akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan. Gunakan lotion anti stretchmark setelah mandi dan perbanyak konsumsi vitamin E.
·               Payudara semakin membesar, ini karena kelenjar susu didalamnya mulai penuh dan sesekali dalam keseharian anda, akan keluar tetesan-tetesan air susu di bra terutama setelah bulan ke-9. Penambahan berat payudara kira-kira 1/2 - 2kg
·               Sering buang air kecil, merupakan salah satu tanda-tanda kehamilan, keinginan wanita hamil disebabkan oleh kandung kemih (tempat urin) tertekan rahim. Bagi beberapa wanita, tertawa yang keras, batuk atau bersin bisa membuat mereka ngompol.
b. PERUBAHAN PSIKOLOGI
     
Trimester III ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Calon ibu mudah lelah dan menunggu dampaknya terlalau lama. Sekitar 2 minggu sebelum melahirkan, sebagian besar wanita mulai mengalami perasaan senang. Mereka mungkin mengatakan pada perawat “saya merasa lebih baikan saat ini ketimbang sebulan yang lalu”. Kecuali bila berkembang masalah fisik, kegembiraan ini terbawa sampai proses persalinan, suatu periode dengan stress yang tinggi.
     
Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum tergantung pada persiapan dan persepsinya terhadap kejadian ini. Kerjasama yang khusus selama peristiwa ini akan dibicarakan dalam hubungannya dengan askeb yang diberikan padanya. Perasaan sangat gembira yang dialami ibu seminggu sebelum persalinan mencapai klimaksnya sekitar 24 jam sebelum persalinan.
1. Emosi
            Dengan semakin dekatnya hari H, hati akan semakin galau memikirkan, apakah ini menyakitkan? berapa lama proses melahirkan? apakah bisa menyebabkan sesuatu yang berbahaya terhadapku? Terutama bagi yang pertama kali mengandung. Apabila anda termasuk orang yang suka memikirkan hal-hal negatif ini, mungkin anda perlu mengikuti kelas kehamilan karena disana anda akan bertemu teman-teman yang bisa saling berbagi, menceritakan pengalaman mereka yang sudah melahirkan beberapa kali, adalah hal yang wajar apabila derita kita akan berkurang jika mendengar bila ternyata banyak orang lain juga mengalami derita seperti itu. Bicaralah dengan bayi anda, foto diri anda dengan keluarga atau pasangan saat anda umur kehamilan anda setiap bulannya. Bacalah  lebih banyak literatur tentang kehamilan, proses kehamilan, tentang bayi, dll, banyak informasi-informasi seperti ini yang bisa anda dapatkan di majalah-majalah, televisi ataupun internet. Dengan banyak mengetahui informasi-informasi ini akan membuat anda lebih tenang. Jika ibu hamil mengalami stress, hal itu merupakan suatu yang tidak mengherankan karena ibu hamil tidak lama lagi akan menapaki tahapan baru dalam kehidupan. Diluar sana ibu hamil juga akan mendapat berbagai komentar tentang kehamilannya seperti tentang jenis kelamin. Untuk menanggapi hal ini, ibu dapat menanggapinya dengan humor agar dapat mengurangi beban pikiran tentang persalinannya yang akan terjadi.
Beberapa saran tambahan untuk mengatasi stress :
a.       Melakukan komunikasi
b.      Mengenali gejala-gejala stress
c.       Menyusun rencana tugas keseharian ibu hamil
d.      Menyediakan waktu untuk beristirahat
e.       Mencari pelepasan fisik seperti jalan-jalan, yoga maupun senam hamil
f.       Memberi hari libur untuk diri sendiri
2. Berkunjung ke dokter
   Pada masa trimester III dokter akan meminta anda untuk lebih sering datang periksa. Seperti pemeriksaan-pemeriksaan sebelumnya dokter akan memeriksa berat badan, tekanan darah, kandung kemih untuk antisipasi terkena bakteri, dan juga menanyakan gejala-gejala tertentu, jadi ceritakan saja tanda/gejala yang membuat anda tidak nyaman yang mengganggu fisik ataupun psikis.
Pemeriksaan yang akan dilakukan dokter antara lain terhadap masalah :
a.       GDM (Gestational Diabetes Melitus), atau boleh dikatakan kencing manis bawaan, yang terjadi pada trimester II dan III, kencing manis jenis ini adalah berbeda dengan kencing manis yang sering anda dengar selama ini. Kencing manis yang satu ini bisa terjadi pada wanita sehat (tidak ada penyakit kencing manis) sebelum mengandung. Tetapi jarang terjadi, di Amerika hanya 7% (kira-kira 200,000 wanita) yang mengalaminya. Berikut adalah wanita yang lebih beresiko terkena : wanita gemuk, mempunyai keluarga yang mengidap kencing manis tipe II, pada kehamilan sebelumnya melahirkan bayi yang beratnya lebih 4.5 kg atau sudah pernah mengalami GDM dan memiliki kelebihan air ketuban.
b.      Anemia (kurang darah), menandakan adanya kadar sel darah merah yang sedikit dalam hemoglobin darah. Kekurangan darah pada ibu hamil bisa menyebabkan bayi lahir prematur ataupun pertumbuhan yang tidak sehat pada janin. Mengonsumsi zat besi akan sangat membantu, dokter akan memberikannya apabila diperlukan. Konsumsi spirulina yang berasal dari ganggang biru akan sangat bagus buat anda  dalam proses melahirkan dan juga baik untuk bayi
c.       Pemeriksaan bakteri, pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya bakteri di vagina ataupun di anus. Bakteri jenis B Strep, tidak akan membuat anda sakit tapi berakibat buruk pada janin, jika dinilai berbahaya, dokter mungkin akan memberikan antibiotik.

Ø  SUMBER :
§  Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.
§  Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
§  Saifuddin, AB. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
§  Sarwono, R. Prawiro. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
§  Sloane, Philip M.D. 1997. The Complete Pregnancy Workbook. Jakarta : Mitra Utama.
§  Kusmiyati, Yuni.dkk .2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya

No comments:

Post a Comment