Monday 20 February 2012

Personal higiene dan pakaian selama kehamilan

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Macam - macam Personal Hygiene :
1.      Perawatan kulit kepala dan rambut
2.      Perawatan mata
3.      Perawatan hidung
4.      Perawatan telinga
5.      Perawatan kuku kaki dan tangan
6.      Perawatan genetalia
7.      Perawatan kulit seruruh tubuh
8.      Perawatan tubuh secara keseluruhan
Tujuan Personal Hygiene :
1.      Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2.      Memelihara kebersihan diri seseorang
3.      Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4.      Mencegah penyakit
5.      Menciptakan keindahan
6.      Meningkatkan rasa percaya diri
Personal Hygiene tidak boleh kita sepelekan. Mandi dua kali sehari menggunakan sabun, membersihkan organ genetalia cukup dengan air biasa, menggosok gigi, menjaga kebersihan kulit, memotong kuku, keramas, membersihkan hidung dan telinga setiap pagi, kebersihan mata tidak boleh kita lupa. Perawatan genetalia harus lebih diperhatikan pada saat hamil. Karena pada saat hamil, kondisi genetalia menjadi tempat berkembang kuman yang sangat baik jika kita tidak mengindahkan kebersihannya.
Kebiasaan masyarakat yang sering menggunakan pembersih vagina perlu kita pertanyakan lagi. Mengapa ? Beberapa penelitian melaporkan praktik vaginal douching dapat meningkatkan risiko kejadian Penyakit Menular Seksual (PMS) dan Pelvic Inflammatory Disease (Yayasan Abdi Asih: 1996, dan Joesoef dkk.: 1993).  Penelitian yang dilakukan Joesoef dkk (1993) pada 599 ibu hamil, melaporkan adanya hubungan  praktik douching dengan kejadian PMS.  Douching dengan air saja setelah hubungan seks tidak berhubungan dengan PMS, tetapi resiko PMS akan  meningkat sebesar 2,6 kali lebih tinggi jika menggunakan air dan sabun, atau dengan daun sirih maupun produk komersil. 
Hal ini disebabkan karena keseimbangan kimiawi vagina sangat sensitive dan cara yang terbaik adalah membiarkan vagina melakukan proses pembersihan sendiri yaitu dengan cara sekresi (pengeluaran) mucus (TopicGuide.com, 2000).  Perlu ditekankan bahwa menggunakan air saja lebih aman dibandingkan dengan menggunakan obat-obatan atau bahan-bahan komersil di pasaran karena akan mempengaruhi pertumbuhan flora dalam vagina yang akan meningkatkan risiko infeksi apalagi pada kehamilan. Cukup membersihkan vagina dengan air biasa dan mengeringkannya dengan handuk kering tentunya. Jangan biarkan vagina dalam keadaan lembab.
Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene
1.         Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku bahkan infeksi pada organ genetalia yang dapat membahayakan nyawa janin misal terinfeksi Pelvic Inflammatory Disease.
2.         Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
Tidak hanya kebersihan perorangan yang perlu diperhatikan. pakaian ibu hamil juga harus kita indahkan.
Bra
Selama hamil, payudara perlu tersangga dengan baik. Jadi, perhatikan kiat berikut:
·         pilih bra yang biasa dipakai untuk berolahraga, bra biasa tapi tanpa kawat penyangga (kawat penyangga dapat mencederai jaringan payudara yang lembut), atau bra khusus untuk kehamilan
·         sebenarnya, tidak harus mengenakan bra khusus untuk kehamilan, namun pemakaian bra jenis ini dapat menyangga payudara dengan baik, sehingga terasa nyaman saat bergerak
·         ada bra yang bisa dipakai sejak masa hamil hingga menyusui. Bra jenis ini memiliki “jendela” yang bisa dibuka bila Anda ingin menyusui bayi kelak. Bra ini juga memudahkan, mengingat setelah melahirkan Anda perlu pakai bra siang dan malam (terutama di minggu pertama), untuk menghindari tetesan ASI “tumpah” ke mana-mana
·         pilih yang bahan dasarnya katun, agar kulit bisa “bernapas” dengan nyaman. Sekalipun begitu, bahan elastis yang menyertainya akan membuat bra lebih lentur ketika ukurannya berubah
·         untuk payudara besar, bra yang memiliki tali bahu lebar, sehingga dapat menahan beban payudara.
·         pastikan penyangga bra di bagian bawah cup nyaman dipakai. Jika terlalu ketat dapat memicu sakit di ulu hati. Selain itu, bra yang terlalu ketat akan menahan aliran darah seputar payudara, dan meningkatkan kemungkinan penyumbatan saluran air susu (mastitis). Memakai bra yang pas akan menghindari berbagai gangguan tersebut.
Celana Dalam
Awalnya mungkin masih bisa memakai celana dalam yang biasa dipakai. Akibat perut yang mulai membesar, terkadang akan lebih terasa nyaman bila bagian pinggangnya ditarik ke bawah hingga di bawah garis perut (bikini line). Namun, umumnya celana dalam harus diganti dengan yang lebih besar setelah kehamilan memasuki usia 16 minggu.
1.      Pilih celana dalam berbahan dasar katun, karena memberi “ventilasi” yang baik sehingga menghambat pertumbuhan jamur. Ingat, selama hamil suhu tubuh akan meningkat dan cairan vagina juga kadang-kadang keluar, sehingga membuat ibu hamil rentan terhadap infeksi bakteri
2.      Perhatikan ukuran dan karet celana, jangan sampai menekan perut, pinggang atau lingkar paha
3.      Celana dalam yang pas, menutupi sekaligus menyangga perut dan bokong, serta tidak terlalu ketat menekan bagian selangkangan, akan sangat membantu ibu hamil yang mengalami varises (pembesaran pembuluh darah balik vena).
Pilih Bahan Yang Dingin
Metabolisme saat hamil lebih tinggi daripada biasanya, maka tubuh akan terasa lebih hangat. Gunakan bahan katun yang tipis, bahan tenunan, viscose yang mengandung lycra. Lycra sangat sesuai untuk ibu hamil karena bahannya memungkinkan untuk membesar (melar) sesuai ukuran tubuh. Jika udara dingin, lebih baik menggunakan pakaian tipis yang berlapis-lapis sehingga dapat dibuka satu persatu saat diperlukan.
Hindari Motif Besar
Hamil = menjadi besar. Ini sudah jelas. Dengan perut membuncit, seringkali juga bobot badan bertambah pesat dan terlihat besar. Hindari mengenakan baju dengan motif besar, karena akan membuat badan tampak semakin besar.
Ingin terlihat ramping? Berpakaianlah dalam satu warna (monochromatic). Cara ini juga menghemat waktu dan energi, karena tak perlu pusing memikirkan padanan yang cocok dalam warna lain.
Pilihlah warna-warna netral sehingga bisa disesuaikan dengan mudah pakaian atasan nantinya. Warna yang ‘wajib’ dipunyai adalah, hitam, coklat atau beige, biru tua. Selain itu juga bisa memilih warna lain yang terlihat ‘modis’.
Sebaiknya untuk atasan, pilihlah dengan model yang sederhana dan nyaman dipakai. Corak pakaian yang terlalu ramai akan membuat tubuh tampak lebih besar dari sebenarnya. Untuk pilihan yang chic, blus berpotongan baby doll akan membuat penampilan terlihat manis dan tubuh lebih leluasa bergerak.
           


            Sumber :
      Sunar, Prasetyono Dwi. 2005. Kehamilan Sehat Idamanku.  DIVA Press, Yogyakarta
            http://www.konsep%20Personal%20Hygiene.com
            Human Health, Banjarmasin Post 2003,,
http://www.ayahbunda-online.com

No comments:

Post a Comment