Sunday 9 October 2011

Rencana KB setelah melahirkan


Pada saat ini keluarga berencana telah dikenal hampir di seluruh dunia. Di negara-negara maju, keluarga berencana bukan lagi merupakan suatu program atau gagasan, tetapi telah merupakan falsafah hidup masyarakatnya. Sedangkan di negara-negara sedang berkembang keluarga berencana masih merupakan program yang pelaksanaannya harus terus ditingkatkan.
                Sedangkan pola dasar kebijakan program keluarga berencana pada waktu ini, antara lain adalah :
  1. Menunda perkawinan dan kehamilan sekurang-kurangnya sampai berusia 20 tahun.
  2. Menjarangkan kelahiran dan dianjurkan menganut sistem keluarga :
§  Caturwarga, yaitu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan 2 orang anak.
§  Pancawarga, yaitu keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan 3 orang anak.
3.      Hendaknya besarnya keluarga dicapai selama dalam usia reproduksi sehat, yaitu waktu umur ibu antara 20-30 tahun.
4.      Mengakhiri kesuburan pada usia 30-35 tahun.
TUJUAN UMUM KELUARGA BERENCANA
                Tujuan umum keluarga berencana adalah membentuk keluarga kecil yang sesuai dengan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
CARA-CARA KONTRASEPSI
Dalam melakukan keluarga berencana ada bermacam-macam cara, antara lain dengan cara-cara kontrasepsi dan dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi. Namun demikian yang dianjurkan tentu saja yang mempunyai efektifitas tinggi, manjur, aman, murah, dan praktis. Beberapa calon akseptor akan memilih alat kontrasepsi sesuai dengan kepercayaan dan agama mereka. Namun, sampai saat ini belum ada kontrasepsi yang sempurna dan sangat ideal bagi semua pihak. Untuk itu perlu dikemukakan sekali lagi : “Memilih salah satu cara kontrasepsi bagaimanapun jauh lebih baik daripada tidak memakai kontrasepsi sama sekali”. Alat kontrasepsi ada bermacam-macam jenisnya, yaitu :
A. Senggama Terputus / Coitus Interuptus
Cara kerja
      Adalah penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi, dengan demikian semen/air mani sengaja ditumpahkan di luar liang senggama untuk mencegah sel mani memasuki arena fertilisasi. Hal ini berdasarkan bahwa refleks ejakulasi datangnya dapat disadari oleh sebagian besar pria.
Efektifitas
      Angka kegagalan tinggi, yaitu antara 18-38. Sebab kegagalan antara lain adalah :
§  Adanya pengeluaran cairan sebelum ejakulasi / pre-ejakulatory fluid yang mengandung sel mani sebelum penis ditarik keluar, apalagi pada koitus yang berulang.
§  Terlambat mengeluarkanpenis dari liang senggama
§  Bila semen tumpah divulva dan terdapat penumpukan semen, sel mani dapat masuk ke dalam dan menyebabkan kehamilan.
Efek samping
      Dikatakan dapat menyebabkan penyakit ginekologik, neurologis, kejiwaan, keluhan prostat, dan sebagainya.
B. Pembilasan Pasca Senggama / Postcoital  Douche
Cara Kerja
      Dengan menyemprotkan atau melakukan irigasi vagina menggunakan air biasa atau larutan berisi desinfektan dan obat yang dapat melumpuhkan sel mani/spermisida segera setelah coitus, dengan tujuan upaya seluruh semen keluar dari vagina.
Efektifitas
      Mempunyai efektifitas paling rendah dari semua cara yang ada. Angka kehamilan masih tinggi.
Efek samping
      Terlalu sering membilas dengan larutan yang merangsang dapat menimbulkan iritasi dan perlukaan pada dinding vagina, merusak keseimbanganbakteri dan flora vagina yang dapat menyebabkan peradangan dengan gejala keputihan/fluor albus.
C. Perpanjangan Masa Laktasi
Efektifitas
      Angka kegagalan tidak diketahui, karena tidak ada data atau amat sukar mengumpulkan data-data tentang hal ini.
Efek samping
      Terlalu lama dan terlalu panjang waktu menyusukan anak sampai gigi seri tumbuh akan menimbulkan perlukaan pada putting susu karena digigit anak.
D. Pantang Berkala
Ada dua cara, yaitu :
§  Sistem Kalender
                Masa berpantang dihitung dengan rumus :
                Hari pertama ulai subur=siklus haid terpendek – 18
                Hari subur terakhir=siklus haid terpanjang – 11
                Sebenarnya cara ini hanya cocok bagi wanita yang siklus haidnya teratur. Sebelum mulai cara ini hendaknya wanita mencacat pola siklus haidnya paling sedikit selama 6 bulan dan sebaiknya selama 12 bulan. Setelah itu dicatat barulah ditentulan kapan mulainya hari subur pertama dan hari subur terakhir dengan menggunakan rumus di atas.
Efektifvtas
      Bagi wanita dengan siklus haid terakhir efektivitasnya lebih tinggi dibandingkan wanita yang siklus haidnya tidak teratur. Angka kegagalan berkisar antara 6-42.
Efek samping
      Terlalu lama berpantang kadang kala tidak tertahankan, terutama bila masa berpantang terlalu lama.
§  Sistem pengukuran suhu basal badan
                Suhu badan diukur dengan termometer sewaktu bangun pagi hari setiap hari. Hasil pengukuran ini dicatat pada Kartu Pencatat Suhu Badan.
Cara kerja
      Menjelang ovulasi suhu badan akan turun yaitu pada hari ke 12 dan 13 siklus haid, pada hari ke 14 terjadi ovulasi, lalu akan naik sampi lebih tinggi dari suhu sebelum ovulasi pada hari ke 15dan 16 siklus haid.
Angka kegagalan adalh 0
Kekurangan
1.      merepotkan untuk mengukur suhu badan setiap hari
2.      pencatatan tidak lagi akurat, bila terjadi infeksi, ketegangan, atau tidur tidak teratur
3.      tidak cocok untuk wanita yang kurang pendidikannya
4.      hanya dapat dipergunakan bila siklus haid teratur sekitar 28-30 hari
E. Kondom / Karet KB
Cara kerja
      Kondom menyarungi penis sewaktu koitus sehingga dapat mencegah masuknya sel mani ke dalam liang senggama karena seluruh semen tertampung di dalam kondom.

Efektivitas
      Secara teoritis kegagalan kondom hanya bisa terjadi bila kondom bocor atau robek, atau pemakai kurang disiplin dan kurang teliti mematuhi petunjuk cara pemakaiannya.
Efek samping
      Walaupun jarang, tetapi pernah dilaporkan kondom tertinggal dalam vagina selama beberapa waktu, menyebabkan wanita mengeluh keputihan yang banyak dan amat berbau, terjadi infeksi ringan. Pada sejumlah kecil akseptor mengeluh alergi terhadap karet
F. Diafragma
Cara kerja
      Prinsip kerja dari diafragma atau kap serviks adalah menghalangi sel mani masuk ke dalam kanalis servikalis.Untuk meninggikan efektivitasnya maka ke dalam kap diolesi spermisida untuk mematikan sel mani. Diafragma dipasang sebelum koitus dan dikeluarkan 6-8 jam setelah koitus selesai.
Efektivitas
      Kurang disukai karena faktor-faktor psikis dan higienis, serta untuk pemakaiannya memerlukan motivasi dan pengajaran yang memerlukan pendidikan akseptor. Angka kegagalan 9-34.
Efek samping
      Jarang ditemui, walaupun kadang-kadang akan menimbulkan keputihan bertambah dan banyaknya cairan yang keluar dari vagina dan keputihan.
G. Spermisida
Cara kerja
      Cara kerja spermisida adalah :
§  melumpuhkan dan mematikan sperma
§  menutup mulutserviks / cervical prop
§  merubah keadaan lendir/cairan vagina, sehingga tidak begitu baik untuk mibilitas dan aktifias sperma.



Efektivitas
      Angka kegagalan berkisar antara 3-30. Efek samping yang terjadi biasanya adalah timbulnya perasaan kurang enak pada kedua belah pihak karena becek dan kadang kala timbul reaksi alergi.
H. Pil Kontrasepsi
      Ada bermacam-macam jenis pil kontrasepsi, antara lain :
§  Pil kombinasi
§  Pil sekuensial
§  Pil normofasik
§  Pil trifasik
§  Pil mini / Low dose continuous progesteron
§  Pil pagi / after morning pills
I. Kontrasepsi Suntikan
      Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya praktis, harganya relatif murah dan aman. Cara ini mulai disuakai masyarakat kita dan diperkirakan setengah juta pasangan memakai kontrasepsi.
J. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit / AKBK
      Di pulau Jawa dikenal dengan nama “KB susuk” yang sejak tahun 1981 telah mulai diteliti dan dikembangjkan di Indonesia. Di luar negeri cara baru Norplant telah di uji coba klinik secara baik dan teliti, lalu kemudian dipakai sebagai kontrasepsi sejak tahun 1972 di berbagai negara di dunia. Sejak tahun 1981 cara ini telah dipakai oleh lebih dari 10 ribu wanita dan mulai dapat diterima oleh masyarakat. Lama kerja Norplant selama 5 tahun.
Kelebihan
§  Efektivitas : mempunyai angka kegagalan kumulatif yang terendah.
§  Kemudahan dalam pemakaian : tidak perlu tindakan lain setelah pemasangan
§  Perlindungan selama 5 tahun
§  Tidak memerlukan tindakan untuk memasukkan sesuatu ke dalam vagina dan tidak mengganggu kebahagiaan dalam hubungan seksual.

Efek samping
      Efek samping yang paling sering terjadi pada penggunaan Nirplant adalah gangguan menstruasi, terutama selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian. Pemakaian mungkin akan mengalami masa perdarahan yang labih panjang, lebih sering, atau amenorhea.
Sumber :
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Operatif, Obstetri Sosial Jilid 2 Edisi 2. EGC : Jakarta
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Operasi Kebidanan Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Dokter Umum. EGC : Jakarta

No comments:

Post a Comment