Tuesday 11 October 2011

Mual Muntah Saat Kehamilan


Mual dan muntah atau sering disebut morning sickness / emesis gravidarum merupakan keluhan pada kehamilan muda. Perasaan mual biasanya dimulai saat umur kehamilan 5 minggu, mencapai puncak pada minggu ke-11 dan secara khas menurun memasuki minggu ke-15 atau ke-16.  
Mual dan muntah ini biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi bisa juga terjadi sepanjang hari. Setiap wanita hamil akan memiliki tingkat derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tapi ada juga yang merasa mual dan bahkan ada yang merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga memerlukan pengobatan.
Mual dan muntah disebabkan karena beberapa faktor, antara lain :
1.      Peningkatan hormon kehamilan, Human Chorionic Gonadothropin (HCG) pada wanita hamil.
2.      Meningkatnya hormon progresteron dan estrogen, memengaruhi fungsi organ-organ di tubuh
3.      Meningkatnya asam lambung yang memicu timbulnya perasaan mual dan kemudian muntah
4.      Respon alergi jaringan ibu terhadap anak.
5.      Faktor psikologis. Keadaan kejiwaan ibu hamil berpengaruh terhadap rasa mual dan muntah.
Gejala mual dan muntah adalah kepala pusing, terutama pada pagi hari, disertai mual muntah. Jika mual dan muntah berkelanjutan sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan tubuh disebut hiperemesis gravidarum. Hiperemmesis gravidarum, yaitu komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya cairan tubuh.
Mual dan muntah dapat menyebabkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, itu bisa berakibat aliran darah ke jaringan kurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan kurang. 
Cara meminimalkan terjadinya mual dan muntah :
1.      Memberikan pemahaman kepada ibu hamil bahwa kehamilan dan persalinan adalah hal yang normal, mual dan muntah pada kehamilan muda itu normal, dan akan hilang setelah umur kehamilan 15-16 minggu.
2.      Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar karena akan membuat bertambah mual.
3.      Di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru terbangun, cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snack atau biscuit didekat tempat tidur, dimakan dahulu sebelum berdiri.
4.      Menghindari makanan yang berminyak dan mengandung lemak.
5.      Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau dingin.
6.      Buang air besar teratur.
7.      Makan makanan yang banyak mengandung gula, makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk membantu mengatasi rasa mual. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran dan makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang, biskuit, dll
8.      Hindari makanan yang bersoda dan berpengawet.
9.      Minum dengan air dalam jumlah cukup untuk menghindari dehdrasi.
10.  Istirahat dan relaksasi.
Penanganan yang dilakukan jika terjadi mual dan muntah berkelanjutan bagi ibu hamil adalah dengan memeriksakan ibu hamil ke tenaga kesehatan, bisa ke bidan, dokter, ke puskesmas, klinik, maupun rumah sakit agar diketahui penyebabnya, ditangani, dan segera diinfus untuk mengganti cairan yang hilang dengan cairan. Penggantian cairan ditujukan agar tidak terjadi dehidrasi.

Sumber :
Bagus Gde Manuaba,Ida.1998.Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan ------Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.EGC:Jakarta
Prawirohardjo,Sarwono.2006.Ilmu Kebidanan.Yayasan Bina Pustaka:Jakarta
www.mail-archive.com/milis-nakita@news.gramedia-majalah.com

No comments:

Post a Comment