Saturday 1 October 2011

Dampak merokok bagi kehamilan


Alkohol telah lama dikenal, menurut catatan arkeologik minuman beralkohol sudah dikenal sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Sampai saat sekarang sudah beragam macam minuman beralkohol yang dikonsumsi manusia. Adapun alkohol yang terkandung dalam minuman keras adalah etanol (CH3CH2 -OH) yang diperoleh dari proses fermentasi. Etanol didapat dari proses fermentasi biji-bijian, umbi, getah kaktus tertentu, sari buah dan gula yang mengandung malt . Kadar alkohol hasil fermentasi tidak lebih dari 14%, untuk mendapatkan kadar alkohol yang lebih tinggi dibuat melalui proses penyulingan.
                        Alkoholisme merupakan salah satu kebiasaan buruk yang sangat merugikan bagi tubuh. Selain dapat mengacaukan kesadaran apabila dikonsumsi berlebih, alkohol juga dapat menyebabkan efek terburuk bagi tubuh antara lain sirosis hati karena peningkatan akumulasi lemak di hati. Sekarang, penderita alkoholic inipun tidak hanya berasal dari golongan laki-laki saja, namun ibu-ibu hamilpun kini juga banyak yang mengonsumsi alkohol. Mereka pada umumnya mengonsumsi alkohol karena kebiasaan dari semenjak remaja yang terbawa sampai mereka akhirnya hamil. Akan tetapi, juga tidak sedikit ibu-ibu hamil yang mengonsumsi alkohol karena stres misalnya stres akibat kehamilannya seperti belum bisanya mereka menerima perubahan-perubahan bentuk tubuhnya karena hamil atau karena konflik internal lain dari dalam diri si ibu.
            Dalam tubuh alkohol tentu saja menimbulkan dampak buruk.Dampak penggunaan Alkohol beragam pada setiap orang, hal itu dipengaruhi oleh :
·         Seberapa banyak dan seberapa cepat alkohol dikonsumsi.
·         Berat dan ukuran tubuh.
·         Kondisi kesehatan ( khususnya seberapa baik kerja hati pada tubuh.)
·         Ketika alkohol dikonsumsi
·         Usia dan jenis kelamin.
·         Apakah alkohol dikonsumsi bersama dengan obat-obatan lain atau tidak.
Dampak alkohol dalam tubuh cukup banyak antara lain:
a.       anemia
Salah satu produk metabolisme alkohol akan menghancurkan vitamin B6, intake asam folat (suatu vitamin B) akan terganggu sehingga menyebabkan anemia.
b.      Penglihatan pada malam hari menjadi terganggu.
Mata juga akan dipengaruhi oleh kelebihan alkohol. Sel-sel mata yang secara normal memproses vitamin A untuk penglihatan menjadi sibuk memproses alkohol.
c.       Kerusakan hati.
Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dan dalam waktu ang lama dapat menimbulkan keusakan hati. Alkohol mengalami metabolisme diginjal, paru-paru dan otot, tetapi umumnya di hati. Awalnya alkohol menyebabkan penimbunan lemak di hati,dan akhirnya kerusakan hati.
d.      Kerusakan otak.
Etanol secara akut akan menimbulkan bengkak pada otak. Hal ini terjadi karena adanya kekurangan O2 pada metabolisme yang membutuhkan O2.
e.       Ketidakstabilan jantung dan darah.
Alkohol dapat meningkatkan kadar laktat dalam darah. Peningkatan laktat dalam darah dapat menekan ekskresi asam urat dalam urin dan menyebabkan peningkatan asam urat dalam plasma. selain itu alkohol juga bisa meningkatkan tekanan darah, kerusakan otot jantung.
f.       Kehilangan kesadaran.
Etanol akan menekan sistem saraf pusat secara tidak teratur tergantung dari jumlah yang dicerna. Pencernaan dan penyerapan alcohol terjadi setelah alkohol masuk kedalam lambung dan diserap oleh usus halus. Sehingga kesadaran akan terganggu.
g.      Masalah sosial (kecanduan alkohol, kriminalitas, masalah,)
Alkohol dapat menjadi segala-galanya bagi kegiatan, emosi, dan pemikiran seseorang. Ketika pecandu alkohol ingin berhenti minum, ia akan sulit sekali berhenti dan merasa sangat membutuhkan alkohol secara psikologis maupun secara fisik. Hal ini tidak hanya mempengaruhi orang yang ketergantungan tersebut tapi juga semua orang di sekitarnya; khususnya keluarga dekatnya.
h.      Dampak alkohol dalam kehamilan
Jika ibu hamil mengkonsumsi alkohol maka emungkinannya adalah bayi akan memiliki kadar alkohol yang lebih tinggi dibandingkan sang ibu. Jika ibu mengonsumsi minuman beralkohol setiap hari, maka kemungkinan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang rendah, mengalami gangguan saat anak belajar, berbicara, memusatkan perhatian, bahasa dan anak cenderung hiperaktif.
Efek yang paling serius dari alkohol ialah FAS.
Ciri-ciri yang terkena FAS adalah gejala pertumbuhan yang terhambat, ciri-ciri wajah yang tidak normal seperti kepala dan ukuran otak yang kecil atau kekurangan dari sistem anatomi tubuh lainnya. Frekuensi konsumsi alkohol tujuh kali atau lebih per minggu, termasuk wine, bir, dan minuman mengandung alkohol sangat memperbesar risiko bayi akan mengalami FAS. Namun, para ibu yang mengonsumsi minuman beralkohol kurang dari ukuran tersebut bisa juga mengalami hal serupa atau gangguan lainnya.
Alkohol juga bisa mengakibatkan keguguran. Wanita yang mengkonsumsi 10 minuman atau lebih beralkohol perminggu pada saat pembuahan, berisiko tiga kali lebih besar kemungkinan untuk mengalami keguguran dibanding dengan yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. Hal ini sangat beralasan, karena pada wanita, alkohol dapat menyebabkan haid menjadi tidak teratur, penyusutan payudara dan alat kelamin. Hal ini juga bisa mengganggu keseimbangan hormone pada ibu yang pada akhirnya juga menimbulkan keguguran ketika hamil nantinya.
Seperti yang sudah dijelaskan di muka, pengkonsumsian minuman beralkohol juga memiliki dampak terganggunya gizi ibu karena terjadi gangguan absorpsi zat gizi yang terjadi karena iritasi dinding lambungl sehingga mengakibatkan penurunan berat badan ibu dan kurang gizi walaupun sang ibu telah makan makanan dengan gizi seimbang.. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kondisi ibu bila ia hamil, karena malnutrisi cendrung mengarah pada anemia, yang bisa menyebabkan pertumbuhan janin terganggu dan keguguranpun terjadi.
Selain itu, alcohol juga bisa menghancurkan vitamin B6, seperti yang kita ketahui vitamin ini digunakan tubuh untuk merombak dan pembentukan sel darah merah. Apabila vitamin B6 ini sudah berkurang kadarnya, maka si ibu telah menderita anemia selama hamil dan akan bertambah parah jika ia hamil. Imbas terburuknya adalah pada janin nantinya karena akan mengganggu pertumbuhan janin.

Sumber :
Kusmiyati,yuni dkk.2008. Perawatan Ibu Hamil.Yogyakarta: Fitramaya.

No comments:

Post a Comment