Tuesday 4 October 2011

Ketidaknyamanan saat kehamilan


Pada ibu hamil sering ditemukan gejala gatal-gatal. Penyakit ini biasanya hanya timbul pada masa kehamilan saja, sehingga disebut dengan pruritus of pregnancy.  Biasanya gejalanya akan sembuh dengan sendirinya .Tidak hanya itu, kondisi kehamilan juga merupakan risiko untuk terkena infeksi kulit. Adanya ketidakseimbangan hormonal pada masa kehamilan dan tingkat kelembaban kulit yang cukup tinggi menyebabkan wanita hamil berisiko untuk terkena penyakit infeksi kulit. Hal ini bisa disebabkan bakteri, virus, dan jamur.
Dalam hal ini,  pruritus of pregnancy  dibagi dalam tiga kelompok yakni:
1.    Pruritic urticaria papale and palque of pregnancy
Pada pruritic urticaria papale and palque of pregnancy, gejalanya berupa bintik-bintik merah, bercak kemerahan dan berada di pada perut bagian bawah lalu menyebar ke punggung, panggul, pinggang yang disertai gatal. Gatal-gatal ini biasanya menyerang pada kehamilan pertama (primigravida). Gejalanya sendiri akan hilang dengan sendirinya pada saat 2-3 pekan sebelum melahirkan. Akan hilang tanpa bekas.
2.    Papul dermatosis of pregnancy
Untuk kelompok papul dermatosis of pregnancy, gejalanya juga berupa bintik-bintik merah. Diawali pada perut. Untuk jenis ini, bisa terjadi sepanjang kehamilan, baik pada trimester pertama, kedua dan ketiga.
3.    Prungo gestationis beisner
Untuk prungo gestationis beisner, gatal-gatal di awal dari tungkai atas paha berupa bintik merah yang menimbulkan rasa gatal seperti bekas gigitan nyamuk. Juga muncul pada trimester ketiga. Jumlahnya pun bervariasi, bisa banyak sekali tergantung dari kepekaan kulit.

Ketiga kelompok ini lebih spesifik, tapi bukan termasuk penyakit infeksi.
Untuk kelompok ini sendiri, sekitar 2-3 persen wanita hamil akan menderita penyakit ini. Hanya saja, penyakit ini bukan karena bawaan bayi dan tidak termasuk penyakit infeksi kulit.
Gejala utama dari pruritas of pregnancy adalah rasa gatal yang sangat. Peningkatan stres bisa meningkatkan rasa gatal. Sehingga juga berhubungan dengan kondisi psikologis ibu hamil, sehingga sangat perlu untuk menjaga emosinya. Pada masa kehamilan, biasanya daya tahan tubuh wanita hamil menurun sehingga risiko mengalami alergi sangat besar. Apalagi, jika memang memiliki bakat alergi.
Semasa hamil kerap muncul pada ibu yang berbakat alergi yang disebut pruritus urticaria. Gejalanya antara lain kulit akan tampak seperti biduran, bentol-bentol berwarna kemerahan, dari yang kecil sampai yang besar.  Ada juga perubahan yang muncul akibat perut yang terus membesar. Gatal-gatal yang terjadi di area sekitar perut merupakan efek dari peregangan kulit. Kulit meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan janin. Kulit selama kehamilan biasanya lebih kering, kondisi ini juga kerap menyebabkan gatal-gatal pada kulit.Namun, dapat juga  perasaan gatal  yang muncul merupakan gejala suatu penyakit atau merupakan penyakit tersendiri. Tidak jarang tumbuh jamur pada lipatan-lipatan kulit seperti lipatan paha. Jamur itulah yang menyebabkan gatal-gatal di sekitar lipatan.
Selain itu gatal- gatal di vagina juga dapat menggangu pada ibu hamil. Cara mengatasinya adalah dengan :
a.         Menberikan pengobatan sementara dengan antibiotika
b.         Memberikan obat rendam untuk mengurangi rasa sakit dan mengeluarkan keputihan.
c.         Melakukan konsultasi pada tenaga kesehatan.
Hal- hal yang perlu diperhatikan:
a.       Gatal-gatal yang terjadi di area sekitar perut merupakan efek dari peregangan kulit. Kulit meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan janin. 
b.      Bisa juga disebabkan perubahan hormonal yang dialami oleh ibu hamil.
c.       Tidak jarang pula tumbuh jamur pada lipatan-lipatan kulit seperti lipatan paha. Jamur itulah yang menyebabkan gatal-gatal di sekitar lipatan.
d.      Daya tahan tubuh ibu hamil juga menurun, sehingga risiko mengalami alergi sangat besar. Alergi inilah yang menyebabkan gatal-gatal pada kulit. 
e.       Kulit selama kehamilan biasanya lebih kering, kondisi ini kerap menyebabkan gatal-gatal pada kulit.
f.       Beberapa waktu setelah melahirkan, keluhan gatal akan hilang karena regangan kulit perut sudah berkurang. Produksi hormon pun mulai kembali normal. Kelak, jika ibu hamil lagi, gatal tadi bisa saja muncul lagi.
g.      Gatal semasa hamil juga kerap muncul pada ibu yang berbakat alergi yang disebut pruritus urticaria. Gejalanya antara lain kulit akan tampak seperti biduran, bentol-bentol berwarna kemerahan, dari yang kecil sampai yang besar.

Gatal dan iritasi terjadi karena pergesekan kulit akibat kenaikan berat badan ibu. Iritasi muncul pada lipatan-lipatan tubuh, seperti pada lipatan di bawah payudara, perut, selangkangan, dan ketiak. Iritasi ini menyebabkan rasa gatal sehingga mengganggu aktivitas ibu hamil.Rasa gatal terjadi karena perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Untuk mengatasinya cukup didiamkan sambil ibu mencari tempat dan posisi yang nyaman. Jika sangat mengganggu maka perlu pengobatan dari dokter. Bersikaplah relaks karena cemas berlebihan, tegang, dan ketidakstabilan emosi bisa jadi pemicu gatal-gatal.
Selain itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa gatal tersebut. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:
  • Hindari mandi menggunakan air panas yang dapat menyebabkan kulit kering dan gatal bertambah
  • Gunakan pelembab (yang tidak ditambahkan wewangian)
  • Gunakan pakaian yang lebih tipis dan jangan keluar di tenah panas matahari, karena panas dan keringat dapat menyebabkan gatal menghebat.
  • Jangan menggaruk daerah yang gatal
  • Oleskan baby oil pada daerah-daerah yan gatal. Kulit kering merupakan salah satu faktor risiko gatal.
  • Jika perlu dapat dioleskan losio calamine (yang dengan tambahan minyak, bukan yang biasa) untuk mengatasi gatal.
  • Jika belum teratasi juga, Ibu dapat mengkonsumsi obat oral antihistamin untuk meredakan gatal
Berkut ini contoh-contoh gambar gatal-gatal yang terjadi pada ibu hamil:
Sumber:
1.     Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, Sp.OG.
http://www.dunianak.com/index.php?option=com_content&view=article&id=68&Itemid=77

No comments:

Post a Comment