Tuesday 15 November 2011

Merokok salam kehamilan


BAHAN YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
Setiap rokok/cerutu mengandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia, di mana 400 dari bahan-bahan tersebut dapat meracuni dan 40 dari bahan tersebut dapat menyebabkan kanker. Beberapa contoh zat berbahaya di dalam rokok yang perlu diketahui sebagai berikut :

Nikotin. Nikotinlah yang menyebabkan ketergantungan. Nikotin menstimulasi otak untuk terus menambah jumlah nikotin yang dibutuhkan. Semakin lama, nikotin dapat melumpuhkan otak dan rasa, meningkatkan adrenalin, yang menyebabkan jantung diberi peringatan atas reaksi hormonal yang membuatnya berdebar lebih cepat danbekerjalebih keras. Ini berarti jantung membutuhkan lebih banyak oksigen untuk dapat terus memompa. Nikotin juga menyebabkan pembekuan darah lebih cepat dan meningkatkan risiko serangan jantung .

Karbon Monoksida. Gas berbahaya pada asap rokok ini seperti yang ditemukan pada asap pembuangan mobil. Karbon monoksida menggantikan sekitar 15% jumlah oksigen yang biasanya dibawa oleh sel darah merah sehingga jantung si perokok menjadi berkurang suplai oksigennya. Hal ini sangat berbahaya bagi orang yang menderita sakit jantung dan paru-paru karena akan mengalami sesak napas/napas pendek dan menurunnya stamina. Karbon monoksida juga merusak lapisan pembuluh darah dan menaikkan kadar lemak pada dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan.

Tar. Tar seperti yang digunakan untuk melapisi jalan/aspal,pada rokok/cerutu tar-partikel menyebabkan tumbuhnya sel kanker. Sebagian lagi berupa penumpukan zat kapur,nitrosmine, dan B-naphthylamine, Kadmium,dan Nikel.

DDT. Ddt juga terdapat di dalam rokok, DDT adalah pestisida untuk membunuh nyamuk dan semut.

Arsenik. Arsenik adalah racun pembunuh semut putih dan banyak digunakan pembunuh terkenal.

Cadmium. Bahan kimia yang terdapat pada baterai.

Formaldehyde. Bahan kimia yang biasanya dikenal untuk membalsam mayat.
Hydrogen Cyanide. Adalah racun yang digunakan untuk hukuman mati pada kamar gas.

Naphthalene. Zat mematikan yangterdapatjugapadakapurbarus.

Polonium-210. Adalah zat radioaktif.

Vinyl Chloride. Zat kimia yang digunakan untuk membuat plastic

B. BAHAYA MEROKOK

Belum ada bukti bahwa merokok sebelum hamil (bahkan 10 atau 20 tahun sebelumnya)  akan membahayakan janin yang sedang berkembang. Tetapi merokok selama hamil, terutama pada saat bulan ketiga adalah berbahaya.

Ketika kita merokok, janin terbungkus dalam rahim yang penuh dengan asap rokok. Denyut jantungnya menjadi sangat cepat, ia akan terbatuk- batuk , dan yang terburuk, ia tidak akan tumbuh dan berkembang sebagaiman mestinya karena tidak cukupnya oksigen.

Akibatnya dapat sangat parah. Merokok telah dikaitkan dengan sekitar115000 kasus keguguran dan 5600 kasus kematian bayi dalam setahun. Ia juga meningkatkan risiko berbagai jenis komplikasi dalam kehamilan. Diantaranya adalah perdaranhan pervagina, kehamilan ektopik, penenman plasenta yang tidak normal, pelepasan plasenta yang premature, pecahnya ketuban yang premature, da persalina dini. Sebanyak 14% kelahiran premature di Amerika Serikat berkaitan dengan merokok.

Juga ada bukti kuat bahwa ibu yang merokok memberi pengaruh pengaruh buruk dan langsung pada perkembangan janin. Risiko yang umum adalah berat badan lahir rendah (berkurang sekitar 200 gram),panjang tubuh yang lebih pendek,lingkaran kepala yang lebih kecil,dan sumbing pada langit- langit dan smbing pda bibir. Kelahiran bayi dengan berat badan adalah penyebab utama dari penyakit bayi dan kematian perinatal (kematian yang terjadi tepat sebelum, selama, atau sesudah lahir), merokok mengganggu penyerapan vitamin C dan asam folat. Kekurangan asam folat akan menyebabkan cacat  syaraf. Juga meningkatkan komplikasi kehamilan bagi calon ibu.Merokok kretek selama kehamilan meningkatkan aborsi spontan dan kematian janin kematian bayi segera setelah lahir. Risiko secara langsung berkaitan dengan jumlah rokok yang dikonsumsi oleh ibu tiap hari. Risiko dapat meningkat menjadi 35% pada ibu yang merokok lebih dari 1 bungkus rokok dalam sehari.

Selain itu masih ada risiko potensial lainnya. Bayi dari ibu yang meroko cenderung mengalami apnea (berhentinya pernafasan) dan lima kali lebih mungkin mengalami SIDS (kematian bayi secara tiba- tiba daripada dari bayi yang mempunyai ibu bukan perokok. Pada umumnya, bayi dengan ibunya adalah perokok tidak sesehat bayi yang ibunya tidak merokok. Ibu yang merokok tiga bungkus rokok sehari dikaitkan dengan risiko rendahnya angka APGAR. Dan ada bukti bahwa anak tersebut akan mengalami kekurangan fisik dan defisit intelektual jangka panjang,terutama jika orang tuanya terus merokok di sekitar mereka.Anak –anak yang lahir dari ibu yang selama kehamilan merokok telah terbukti memiliki skor IQ yang lebih rendah dan insiden gangguan membaca yang lebih tinngi disbanding yang ibunya tidak merokok. Insiden disfungsi otak minimal ( hiperaktivitas) .Anak yang ibunya merokok saat hamil, lebih banyak masuk rumah sakit pada tahun pertama kehidupannya disbanding dengan yang ibunya tidak merokok. Anak ini juga lebih berisiko terhadap kanker dan cenderung kelak  akan menjadi perokok.

Dulu, kesulitan yang dimiliki oleh anak sering diasumsikan karena nutrisi yang buruk, ibu mereka lebih memilih untuk merokok daripada untuk makan. Namun kajian terbaru tidak membuktikan hal ini,Media ibu hamil yang merokok yang makan sama banyakknya dan mengalami kenaikan berat badan yang sama tingginya dengan ibu hamilyang tidak merokok,tetap melahirkan bayi dengan ukuran yang lebih kecil.

Kajian menunjukan bahwa seperti efek alcohol, efek penggunaan tembakau juga berkaitan dengan dosisnya:tembakau mengurangi berat lahir bayi, berbanding langsung dengan jumlah rokok yang dihisapnya, ibu hamil yang merokok satu bungkus dalam sehari, memiliki 30% kemungkinan lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah dibandingkan ibu hamil yang tudak merokok. Jadi akan membantu jika anda mengurangi rokok. Tetapi pengurangan saja tidak cukup karena para perokok sering mengimbanginya dengan menhisap lebih sering dan lebih dalam serta menghabiskan lebih banyak dari satu batang rokok . Ini juga dapat terjadi ketika ia berusaha untuk mengurangi risiko dengan menggunakan rokokm rendah tar atau rendah nikotin.

Tetapi beritanya tidak semuanya buruk. Beberapa kajian menunjukan bahwa beberapa ibu yang berhenti merokok diawal kehamilan(tidak lebih lambat dari bulan ke-3) dapat mengurangi risiko kerusakan pada janin. Berhenti merokok lebih dini akan lebih baik, tetapi bahkan berhenti merokok pada bulan terakhir dapat membantu mencadangkan aliran oksigen bagi bayi selama proses lahir. Bagi beberapa ibu, berhenti merokok tidak akan semudah di awal kehamilan, ketika mereka dapat tiba- tiba tidak menyukai rokok, yang mungkin merupakan tanda naluriah dari tubuh,

Karena  nikotin adalah obat adiktif (dapat menimbulkan ketagihan), maka sebagian besar orang akan mengalami gejala kemunduran ketika mereka berhenti merokok, meskipun gejala dan intensitasnya dapat berbeda- beda. Beberapa gejala yang umum adalah ketagihan pada tembakau, mudah marah, cemas,gelisah, tangan dan kaki kesemutan atau kebas, kepala pusing, keletihan , gangguan tidur,serta gangguan pencernaan. Beberapa orang pada awalnya juga mengalami kelemahan fisik dan mental. Sebagian besar juga mengalami batuk, karena tubuh mereka tiba- tiba lebih dapat mengeluasrkan semua sekresi yang telah menumpuk di paru- paru.

Untuk memperlambat pelepasan nikotan dan kegelisahan yang muncul, tingkatkan pasokan cairan, sari buah, susu, syuran hijau, dan untuk sementara kurangi daging sapi, ayam ikan, dan keju. Anda harus mengurangi kafein, yang dapat menambah kegelisahan anda. Banyak istirahat (untuk melawan keletihan) dan olaharag (untuk mengganti dorongan yang biasanya anda dapatkan dari nikotin). Sebisa mungkin hindari kegiatan yang memerlukan banyak focus dan konsentrasi, tetapi tetaplah menyibukkan diri dengsn kegiatan yang tidak memerlukan banyak pikiran. Pergi kebioskop atau tempat lain yang dilarang merokok jugas akaan membantu anda.Jika anda mengalami depresi yang serius sebagai bagian dari kemunduran ini, segeralah bicarakan dengan dokter.

Memang dalam membuat bayi daalam hal ini adalah sesuatu yang tidak pasti, tetapi ada banyak cara untuk meni ngkatkan kemungkinan kehamilan yang tidak rumit dan melahirkan bayi yang sehat. Berhenti merokok adalah salah satu cara yang sangat jelas untuk melakukannya. Meskipun ada kemungkinan bahwa anda juga dapat mendapatkan bayi yang sehat dan tidak premature jika anda terus merokok selam hamil, tetapi ada juga risiko besar bahwa bayi anda akan mengalami beberapa efek. Beberapa kelainan fisik dan intelektual yang mengenai bayi dengan ibu perokok tidak tampak dengan segera . Bayi yang tampaknya sehat akan dapat tumbuh menjadianak yang sering sakit , hiperaktif,atau mengalami kesulitan belajar.

Selain efek yang dapat terjadi ketika anda masih hamil, ada juga efek yang ia terima setelah ia pindah dari lingkungan rahim yang penuh asap rokok ke ruangan yang penuh asap rokok pula. Bayi dari oraang tua yang perokok (ibu maupu ayah) adlah bayi yang lebih sering sakit, lebih mungkin masuk rumah sakit pada masa bayi dan masa kanak- kanak . mereka juga mempunyainkemungkinan besar untukmeninggal secara tiba- tiba (SIDS).

Jadi seperti yang dapat anda lihat, berhenti merokom adalah tindakan yang terbaik bagi anda dan bayi anda.

Telah menjadi semakin jelas bahwa merokok bukan hanya mempengarui orang yang merokok namun juga mempengaruhi oran g yangas ad diselitarnya, termasuk janin yang sedang berkembang di dalam rahim seorang ibu yang berada didekatnya. Jadi jika pasangan anda ( atau setiap orang lain yang ada di sekitar rumah anda ) merokok, maka bayi anda akan menghisap bahan pengotor dari asap tembakau orang lain sebanyak yang akan ia hisap jika anda sendiri yang menghisap rokok.Jika pasangan anda berkata bahwa ia tidak dapat berhenti merokok,mintalah ia untuk paling tidak untuk merokok di luar rumah , jauh dari anda dan bayi anda. Tentu saja berhenti merokok akan lebih baik bagi semuanyaOrang tua yang merokok (baik ayah maupun ibunya ) meningkatkan risiko SIDS ( sindrom bayi meninggal mendadak )pada amsa bayi, masalah pernafsan pada semua usia,dan kerusakan paru- paru sampai dengan usia dewasa, dan meningkatkan kemungkinan bahwa nantinya anak akan menjadi seorang perokok.

Mungkin anda tidak dapat membuat teman atau rekan kerja untuk berhenti merokok, tetapi anda dapat meminta mereka untuk tidak merokok didepan anda. Jika ditempat kerja anda ada aturan anti-merokok, maka ini akan mempermudah anda. Jik cerdik, tunjukan bahab tntang bahaya asap rokok terhadap janin yang ada dalam buku. Jika ini tidak berhasil, cobalah mengajukan peraturan di tempat kerja yang membatasi merokok di area tertentu,misalnya diruang tamu, tetapi tidak ditempat yang khusus untuk bukan perokok. Jika semuanya gagal, cobalah memindahkan kantor anda selama anda hamil.

Banyak studi menunjukkan dengan jelas bahwa merokok selama kehamilan akan merusak kesehatan sang ibu dan bayinya. Merokok selama hamil juga berkaitan dengan komplikasi medis seperti plasenta previa,kehamilan memperlambat pertumbuhan janin yang menyebabkan penurunan berat badan waktu lahir sebesar 200 gram dan menggandakan kemungkinan bayi dengan berat kurang. Hasil studi menunjukkan bahwa sebagian besar bayi yang mati di dalam kandungan atau pada waktu kelahiran terjadi bila ibu merokok. Merokok juga sudah terbukti sebagai faktor risiko independen untuk Sudden Infant Death Sindrome (SIDS= sindrom bayi meninggal tiba-tiba). Merokok mungkin menjadi penyebab terpenting dari hasil kehamilan yang kurang baik bagi wanita di negara-negara seperti di AS dan Uni Eropa. Risiko mengalami plasenta previa dapat meningkat 355 pada wanita yang merokok lebih dari 1 bungkus rokok dalam sehari. Risikok mengalami abruption plasenta meningkaty hampir 25%pada perokok moderat dan 65% pada perokok berat. Risikok plasenta previa meningkat 25% pada perokok moderat dan meningkat 65% pada perokok berat.
Merokok menimbulkan banyak efek bahaya bagi kesehatan umum . Efek inin mencakup meningkatnya risikok terkena penyakit paru-paru seperti bronchitis kronis, empisema, dan kanker. Juga dapat menderita penyakit jantung .

Setelah kehamilan, orang tua yang terus merokok di lingkungan bayi dan anak-anaknya dapat menyebabkan pengaruh buruk merokok pasif dalam bentuk peningkatan infeksi saluran pernapasan dan penyakit telinga tengah. Penghentian kebiasaan merokok oleh ibu hamil akan meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sebelum melahirkan, dengan mendapatkan bayi yang lebih berat dan risiko rendah akan penyakit asma, Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) dan infeksi saluran pernapasan. Suatu hasil studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa program menghentikan kebiasaan merokok sebelum melahirkan telah terbukti memberikan manfaat besar; untuk US$ 1 yang dikeluarkan, berhasil dihemat US$ 3 dan wanita dalam kelompok intervensi mempunyai kemungkinan menghentikan kebiasaan merokok 2.5 kali lebih besar daripada wanita yang berada di kelompok non-intervensi.

Untuk mengurangi risiko kegagalan kehamilan, upaya pencegahan secara umum perlu ditingkatkan secara khusus, menjadikan wanita hamil sebagai sasaran program menghentikan kebiasan merokok, yang dirancang khusus untuk menangani kebutuhan psikologis dan sosial ekonomi. Wanita hamil perlu diberitahu tentang risiko kesehatan bila mereka merokok selama hamil, dengan akibat bagi ibu maupun anak. Suami wanita hamil harus dilibatkan secara aktif dan bersifat menunjang upaya menghentikan kebiasaan merokok. Bila suami merokok, ia juga harus menjadi sasaran program menghentikan kebiasaan merokok.

C.MENGHENTIKAN KEBIASAAN MEROKOK
Untuk mengurangi risiko kegagalan kehamilan, upaya pencegahan secara umum perlu ditingkatkan secara khusus, menjadikan wanita hamil sebagai sasaran program menghentikan kebiasan merokok, yang dirancang khusus untuk menangani kebutuhan psikologis dan sosial ekonomi. Wanita hamil perlu diberitahu tentang risiko kesehatan bila mereka merokok selama hamil, dengan akibat bagi ibu maupun anak. Suami wanita hamil harus dilibatkan secara aktif dan bersifat menunjang upaya menghentikan kebiasaan merokok. Bila suami merokok, ia juga harus menjadi sasaran program menghentikan kebiasaan merokok.Langkah- langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Kenali motivasi untuk berhenti merokok
Ini akan mudah jika anda hamil.
2.      Memilih metodenya
Apakah anda ingin berhenti sekaligus atau bertahap? Apapun yang anda pilih, tentukan “hari terakhir” yang tidak terlalu jauh. Rencanakan satu hari yang penuh kegiatan untuk hari itu( segala kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan merokok).
3.      Kenali motivasi merokok
Misalnya, anda merokok untuk kenikmatan, perangsangan, atau relaksasi?Untuk mengurangi ketegangan atu frustasi?Untuk memiliki sesuatu ditangan atau dimulut? Untuk memuaskan perasaan ingin? Mungkin anda merokok hanya karena kebiasaan, menbyalakan rokok tanpa memikirkannya? Sekali anda mengerti motivasi, anda seharusnya dapat menemukan penggantinya:
a)      Jika anda merokok agar tangan tetap sibuk, cobalah bermain dengan pensil, biji- bijian, atau sedotan. Meruajut, bermain “solitaire” di computer, memijat adonan roti, menulis email, bermain piano, mengisi teka- teki silang( segala sesuatui yang membuat anda lupa tentang rokok )
b)      Jika anda merokok untuk kepuasan mulut, cobalah bahan pengganti : tusuk gigi, permen karet, sayuran mentah, berondong jagung, atau roti. Cobalah menghindari maqkanan kecil yang tidak berkalori.
c)      Jika anda merokok untuk mendapatkan rangsangan , cobalah mendapatkan rangsangan dengan jalan cepat, terbenam didalam buku yang menarik, atau percakapan yang menarik.
d)     Jika anda merokok untuk mengurangi ketegangan atau untuk rileks, cobalah olahraga atau senam. Atau teknik relaksasi. Atau dengarkan musik yang menenangkan, berjalan kaki, atau pijat.
e)      Jika anda merokok untuk kenikmatan, carilah kenikmatan dalam tindakan lain, terutama dilingkungan yang bvebas rokok, pergi ke bioskop, kunjungi took yang menjual perlengkapan bayi, pergi ke museum, menghadiri konser atau pertunjukan lain, makan malam bersama teman yang tidak merokok, atau cobalah sesuatu yang lebih aktif seperti enam kebugaran pralahir.
f)       Jika anda merokok karena kebiasaan, hindari suasana diman anda biasa merokok dan teman yang merokok, pilih tempat yang bebas rokok.
g)      Jika anda mengaitkan merokok dengan minuman,makanan, atau masakan tertentu, hindari makanan dan minuman tersebut, atau makanlah ditempat lain, Misal anda merokok pada saat sarapan tetapi tidak pernah merokok pada tempat tidur , maka makanlah sarapan tersebut ditempat tidur untuk beberapa hari.Ketika anda merasakan dorongan untuk merokok, tariklah beberapa kali nafas dalam dengan istyirahat diantaranya. Tahanlah nafas terakhir sambil anda menyalakan korek api. Anggaplah itu sebagai rokok dan buanglah.
4.      Jika tergoda untuk merokok, jangan putus asa
Kembalilah ke program, dan menyadari bahwa setiap batang rokokyang tidak anda hisap adalah menyelamatkan bayi anda.
5.      Memandang merokok sebagai isu yang tidak dapat ditawar
Ketika masih merokok, anda tidak boleh merokok di bioskop, didalam kereta api, took, banyak restoran,dan mungkin ddi tempat kerja, dan itu tidak dapat ditawar lagi.Sekarang anda harus mengatakan pada diri anda bahwa anda tidak boleh merokok, titik. Ini tidak dapat ditawar lagi.
6.      Jika pada mulanya anda tidak berhasil…
Coba dan cobalagi. Banyak orang yang tidak berhasil pada usaha pertama tetapi mereka akan berhasil ketika mereka terus mencoba. Tnyakan kelompok pendukung anti merokok pada dokter anda, Pelajari teknik hypnosis, tusuk jarum, dan rileksasi yang manjur bagi banyak orang.

Catatan :
Penggunaan plester atau permen karet nikotin selama hamil akan berisiko, tetapi risikon dari melanjutkan merokok jauh lebih besar. Diskusikan ini dengan dokter.


                        Sumber:
- www.pdpersi.co.id. Tanggal 3 Mei 2009, pukul 15.00.
- Curtis, B. Glade. 1989. Kehamilan Apa yang Anda Hadapi Minggu per       minggu.jakarta: Arcan.
   - Kusmiyati,Yuni,SST,dkk.2009.Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta:Fitramaya
   -Heidi, Murkoff,dkk. 2006.Apa yang Anda Hadapi Bulan per    Bulan.Jakarta: Arcan.

No comments:

Post a Comment